Para Ashabul Kahfi hidup melintasi zaman. Mereka serasa
tertidur satu hari didalam gua, namun zaman ternyata telah berganti selama 309
tahun.
“Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan
ditambah sembilan tahun (lagi)” (QS 18:25)
Bagaimana bisa?
Dan didalam Al Quran surat Al Kahfi ayat 18 termaktub :
“Dan kamu mengira mereka itu bangun padahal mereka tidur;
dan Kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka
mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan
mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan (diri) dan
tentulah (hati) kamu akan dipenuhi dengan ketakutan terhadap mereka” (QS 18:18)
“...Kami balik-balikkan mereka kekanan dan kekiri…” yang
berarti mereka di dalam gua bergerak (digerakkan) dengan kecepatan tertentu.
Berapa kecepatan mereka, sehingga mereka dapat hidup melitasi zaman? Dari
data-data yang kita dapatkan dari Al-Quran berikut analisis untuk menjawab
pertanyaan tersebut, sekaligus pembuktian kebenaran Ashabul Kahfi dalam
Al-Quran.
Dari Al-Quran diperoleh data bahwa waktu menurut mereka
(Ashabul Kahfi yang bergerak) t0 = 1 hari. Sedangkan waktu yang sebenarnya
adalah t = 309 tahun = 109386 hari (tahun qomariah 1 tahun = 354 hari).
Dari penurunan rumus dilatasi waktu :
dilatasi waktu
Didapatkan :
penjabaran rumus Dan jika nilai t1 dan t0 dimasukkan kedalam
rumus :
Perhitungan
V2 = 0,99999.C2
V = 0,999999C
Dari penjabaran diatas, jika para Ashabul Kahfi bergerak
(digerakkan) mendekati kecepatan cahaya, maka ini membutktikan bahwa peristiwa
tersebut sangatlah masuk akal untuk terjadi.
Kemudian penjelasan lainnya.
“…Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan
berpaling dari mereka dengan melarikan (diri) dan tentulah (hati) kamu akan
dipenuhi dengan ketakutan terhadap mereka…”
Mengapa orang yang melihat mereka ketakutan?
Seperti penjelasan teori relativitas diatas, bahwa jika
suatu benda bergerak dengan kecepatan tinggi maka selalu mengalami dilatasi
waktu juga mengalamai kontraksi panjang dengan perumusan ;
Jika V mendekati kecepatan cahaya, maka nilai L1 ( panjang
benda yang diamati oleh kerangka acuan yang berbeda) akan mendekati nol. Ini
berarti Ashabul Kahfi sudah hampir tidak terlihat wujudnya oleh orang yang
melihatnya dari luar.
Namun bahwa mereka digerakkan ke kakan dan ke kiri , yang
berarti mereka bergerak bolak balik, sesuai dengan teori fisika bahwa sebuah
benda yang bergerak dengan arah yang berlawanan dengan arah semula, maka benda
tersebut akan mengalami berhenti sesaat sebelum berbalik arah. Pada saat
berhenti sesaat ini, maka panjangnnya akan kembali seperti semula. Sehingga
setiap saat mereka akan berubah dari ukuran semula… mengecil… menghilang…
membesar… ukuran semula. Begitu seterusnya. Dengan kecepatan yang sangat
tinggi. Bisa dibayangkan bagaimana wujud mereka. Tentulah sangat mengerikan
bukan?
Penjelasan berikutnya.
“Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua
itu,” (QS 18:11)
Mengapa telinga mereka ditutup?
Sebagaimana kita semua telah mengetahui bahwa bunyi
ditimbulkan dari suatu benda yang bergetar atau bergerak dan getaran benda itu
menggetarkan udara. Selanjutnya udara tersebut menggetarkan selaput telinga,
gendang telinga yang frekwensi getarannya sama dengan getaran frekwensi getaran
benda, maka kita mendengar bunyi.
Namun apabila suatu benda bergerak diatas kecepatan bunyi,
maka akan terjadi patahan gelombang (supersonic fracture) yang menimbulkan
ledakan suara yang luar biasa kuatnya, bahkan mengakibatkan pecahnya kaca dan
bengunan-bangunan. Misalnya pada pengemudian pesawat supersonic yang
mengakibatkan suara yang meledak-ledak dan meruntuhkan bangunan dan kaca-kaca
disekitarnya.
Demikian pula dengan Ashabul Kahfi. Sebagaimana telah
diuraikan diatas, bahwa gerakannnya mendekati kecepatan cahaya sehingga juga
berlaku patahan-patahan gelombang, yang akan menimbulkan ledakan suara seperti
halnya pesawat supersonic. Oleh karena itu sesuai dengan ayat 11 surat Al Kahfi
telinga mereka ditutup selama beberapa tahun, ternyata guna melindungi gendang
telinga meraka dari ledakan-ledakan suara yang ditimbulkan dari gerakan mereka
yang terlalu cepat.
Dari analisis diatas kita dapat membuktikan secara ilmiah
kebenaran cerita Ashabul Kahfi yang dulu oleh orang-orang barat dianggap cerita
fantasi. Karena mereka mengganggap cerita itu tidak masuk akal, dan selama ini
belum terbukti orang mampu hidup tanpa makan dan minum sampai bertahun-tahun.
Dan mereka memvonis semua cerita yang tidak masuk akal tidak
dapat diterima sebagi suatu kebenaran. Persepsi yang demikian itu salah,
analisis diatas membuktikan bahwa sesuatu yang tadinya tidak masuk akal menjadi
masuk akal. Ini membuktikan bahwa akal manusia itu terbatas, karena mungkin
akal manusia belum mampu mencerna dan menganalisis hal-hal tersebut.
Wallahu a’lam bishowab...
No comments:
Post a Comment