Akhir-akhir ini telah terdengar suara-suara yang
menggambarkan kesadaran tentang keharusan mengaitkan sains (science) dengan
nilai-nilai moral keagamaan. Laporan kesepakatan ilmiah ‘reconstituting the
human community’ menyimpulkan: "Untuk menetralkan pengaruh teknologi yang
menghilangkan kepribadian, kita harus menggali nilai-nilai keagamaan dan
spiritual".
Manusia diciptakan oleh ALLAH Sang Maha Pencipta dari debu
tanah dari Ruh ALLAH.. kemudian Al Qur’an (spiritual) mengajak manusia untuk
meningkatkan mutu/kualitas manusia dari debu tanah menjadi dekat menuju ALLAH
Sang Maha Pencipta.. dimana dimensi manusia akan menjadi meluas keluar
melampaui dimensi "tanah" yang hanya sebagai dimensi “materi”
belaka..
Dimensi spiritual inilah yang mengantar manusia untuk
cenderung kepada Kepercayaan, Kebenaran, Kebaikan, Kecintaan, Keindahan,
Kejujuran, Kesetiaan, dll.. dan sesungguhnya kepada Tuhanmu-lah berakhirnya
segala sesuatu (QS 53:42).
Kebanyakan manusia hanya mengetahui fenomena. Mereka tidak
mampu menjangkau nomena (QS 30:7). Hal ini membuktikan keterbatasan ilmu
manusia (QS 17:85). Dari sini dapat dimengerti adanya pembatasan-pembatasan
yang dilakukan oleh Al Qur’an.
Al-Quran selalu mengaitkan perintah-perintah yang
berhubungan dengan alam raya dengan perintah pengenalan dan pengakuan atas
Kebesaran dan Kekuasaan ALLAH. Al Qur’an menyatakan bahwa di balik alam raya
ini ada Tuhan yang wujud-Nya dirasakan di dalam diri manusia (QS 2:164;
51:20-21), bahwa tanda-tanda wujud-Nya itu akan diperlihatkan-Nya melalui
pengamatan dan penelitian manusia, sebagai bukti kebenaran Al Qur’an (QS
41:53).
Al Qur’an menggambarkan bahwa alam raya dan seluruh isinya
adalah intelligible (dapat dijangkau oleh akal dan daya manusia), bahwa segala
sesuatu yang ada di alam raya ini telah dimudahkan untuk dimanfaatkan manusia
(QS 43:13).
Al Qur’an banyak berbicara tentang manusia:
+Manusia adalah ‘makhluk pertama’ yang disebut dalam
rangkaian ‘Wahyu Pertama’ (QS 96:1-5)
+Manusia ‘mendapat pujian ALLAH’ karena mempunyai ‘kapasitas
yang paling tinggi’ dibandingkan dengan makhluk-makhluk lain (QS 11:3)
+Manusia mempunyai kecenderungan untuk ‘dekat kepada ALLAH’
melalui ‘kesadarannya tentang kehadiran Tuhan’ yang terdapat jauh ‘dibawah alam
sadar’ nya (QS 30:43)
+Manusia diberi ‘kebebasan’ dan ‘kemerdekaan’ serta
‘kepercayaan penuh’ untuk ‘memilih jalan’ nya masing-masing (QS 33:72; 76:2-3)
+Manusia diberi ‘kesabaran moral’ untuk ‘memilih mana yang
baik dan mana yang buruk’ sesuai dengan nurani mereka atas ‘bimbingan Wahyu’
(QS 91:7-8)
+Manusia adalah ‘makhluk yang dimuliakan ALLAH’ dan diberi
‘kesempurnaan’ dibandingkan dengan makhluk lainnya serta diciptakan ALLAH dalam
‘bentuk yang sebaik-baiknya’ (QS 17:70; 95:4)
No comments:
Post a Comment