Jose Silva [penemu dari Silva Mind Method] mengatakan bahwa:
"Tingkat optimum untuk otak berpikir adalah 10 Hz (fase Alfa)"
Kondisi Alfa merupakan pintu masuk atau akses menuju ke
kondisi "keheningan". Anak-anak balita (0-3 tahun) gelombang otaknya
selalu dalam “kondisi Alfa”. Itulah sebabnya mereka mampu menyerap informasi
secara cepat. Pertanyaannya adalah: Bagaimana agar kita orang dewasa, bisa
kembali pada kondisi "balita" tersebut?
Begitu tingginya "nilai dari ketenangan jiwa”, sehingga
ALLAH Sang Maha Lembut pun menyapa kita dengan, "... Wahai jiwa yang
tenang..." Di sinilah perlunya kita berpikir secara esoteris (batin). Dengan
keheningan, ketenangan, kita akan bisa menyelami realita jiwa ini, tentang
"siapa" atau "apa" kita sesungguhnya, sekaligus menyadari
"keterhubungan" kita dengan alam makro kosmos (alam semesta).
Secara scientific [ilmiah], dibuktikan bahwa bila frekuensi
otak dalam kondisi Alfa, terjadi peningkatan produksi hormon serotonin dan
endorfin, yang menyebabkan seseorang merasa tenang. Hormon ini juga akan meningkatkan
kapasitas panca indra.
Secara spiritual, kondisi Alfa (keheningan) akan membawa
kesadaran kita bahwa "diri" ini merupakan “bagian dari alam semesta,
bagian dari alam makro kosmos”. Saat pikiran kita kalut dan cemas, sesungguhnya
kita sedang memutus keterhubungan kita dengan semesta. Ibarat jaringan
komputer, kita menjadi komputer offline, terputus dari network. Otomatis, akses
data yang bisa dilakukan menjadi sangat terbatas [very limited].
Sebaliknya, bila kita berada dalam keheningan, kita akan
terhubung dengan network raksasa dengan akses tanpa batas [unlimited],
terhubung dengan network super canggih yang akan selalu menyajikan triliunan
solusi. Informasi atau solusi atau ide atau kreatifitas, sesungguhnya selalu
disediakan oleh Sang Maha Pemurah..ALLAH
Bagaimana upaya kongkret kita untuk meraih keheningan itu?
Tak lain berupa doa, sholat, kontemplasi (merenungi makna penciptaan) atau pun
bentuk-bentuk ibadah individual lainnya. Semakin intens kita "berserah
diri" hanya kepada ALLAH, semakin tenang pikiran kita, semakin terjawab
semua problematika kehidupan kita. Ironis bukan? Sebuah solusi yang 100% free
[gratis].
Lantas apa yang menghalangi kita untuk meraih keheningan dan
ketenangan jiwa? Tidak lain adalah ego. Ego diri selalu membentengi kita dengan "keyakinan semu" bahwa
kapasitas diri kita mampu untuk mengatasi segala problematika. Ego selalu
bicara tentang siapa kita, prestasi kita, nama besar kita, reputasi kita, dan
lain sebagainya, sehingga kita lupa bahwa sesungguhnya ada “Satu Kekuatan Maha
Besar” di mana seharusnya kita bisa selalu bersandar.. yakni ALLAH
No comments:
Post a Comment